IZINKAN AKU MENCINTAI-MU

Sabtu, 26 Mei 2012

Bismillahhirrahmanirrahiim


Ya Allah aku ingat lagi . . .
Masa mulai-mulai dulu aku belajar mencintai-MU.
Lembar demi lembar kitab ku pelajari.
Untai demi untai kata para ustadz ku resapi.
Tentang cinta para Nabi.
Tentang kasih para sahabat.
Tentang muhabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Pasti aku tanam dalam jiwa aku dalam-dalam.


Tapi Rabbi . . .
Detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintai-MU dengan cinta yang paling utama.


Tapi . . .
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-MU.
Allahu Rahiim, illahi rabii, Perkenankanlah aku mencintai-MU,,Semampuku.
Allahu Rahmaan, illahi rabii, Perkenankanlah aku mencintai-MU, sebisaku.
Dengan segala kelemahanku illaahi . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU dengan kesabaran menanggung derita.
Umpama Nabi Ayub, Isa, Musa, hingga Almustafa.
Kerana itu, izinkan aku mencintai-MU.
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-MU.
Atas derita batin dan jasad ku.
Atas sakit dan ketakutanku.


Rabbii . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU seperti Abu Bakar.
yang menyedekahkan seluruh hartanya atau layaknya Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syarkan Addin-MU.
Izinkan aku mencintai-MU, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil diperempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan dijembatan.
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.


Illahi . . . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat Nabi-MU, hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam dikakinya.
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-MU dalam shalat yang coba ku dirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai masalah dunia Ya Rabbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-MU.
Maka izinkanlah aku untuk mencintai-MU dalam satu-dua rekaan lailku.
Dalam satu sua sunnah nafilahku.
Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.


Ya Maha Rahmaan . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU bagai para Al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalam-MU dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-MU, melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat duaayat hafalanku.


Ya Rahiim . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU semisal summayyah,yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Addin-MU.
Seandainya para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagi-MU.
Maka perkenankanlah aku mencintai-MU, dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbananku untuk dakwah-MU.
Maka izinkanlah aku mencintai-MU, dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.


Allahu Kariim . . .
Aku tak sanggup mencintai-MU di atas segalanya, bagai ibrahiim yang rela tinggalkan putra dan haujahnya.
Maka izinkanlah aku mencintai-MU didalam segalanya.
Izinkanlah aku mencintai-MU dengan mencintai keluargaku.
Dengan mencintai sahabat-sahabatku.
Dengan mencintai manusia dan alam semesta.


Allahu rahmaanurrahiim, illahi rabii . . . .
Perkenankanlah aku mencintai-MU semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.


Aamiin





0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.