KEMULIAAN BULAN RAJAB

Selasa, 22 Mei 2012

Sebelum Engkau Halal Bagiku Ahlan بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Kemuliaan Bulan Rajab


Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza...Buat Akhina Wa Ukhtina yang ingin TAG or 


SHARE PICT'a,di persilahkan "BEBAS"Silahkan Bantu sahabat'' lain ngETaG yaSyukron 


jiddan aidan,ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUUAlhamdulillaah…..Segala Puji bagi 


Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta 


salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi 


wassalam. Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina 


Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak. `*•Yaa Rabbi•*


´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak, santun 


dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap 


ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin 


Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana 


Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhummAamiin ya Rabbal'alamin. Kemuliaan 


Bulan Rajab kemuliaan dan penghormatan. Bulan yang sangat tepat untuk memperbanyak 


ibadah dan istighfar guna memasuki bulan Sya'ban dan persiapan menyambut 


Ramadhan. Ibarat menanam tanaman, Rajab adalah bulan kita menanam benih-benihnya, 


Sya'ban kita menyirami dan memupuknya, sedang Ramadhan kita memanen hasilnya. 


Itulah keterkaitan 


tiga bulan tersebut. Demikianlah apa yang dikatakan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al 


Balkhi. Beliau juga berkata, "Perumpamaan Rajab seperti angina, Sya'ban seperti awan 


(mendung)nya dan Ramadhan ibarat hujannya".Rajab tergolong salah satu dari Al Asyhurul 


Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan dan kemuliaan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, 


Muharram dan Rajab. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Diantara 


kemuliaan yang ada di dalam bulan Rajab, adalah terkabulkannya doa-doa hamba di 


dalamnya, terutama pada malam pertamanya, dalam sebuah hadits Rasulullah Saw 


bersabda (yang artinya):" Lima malam, tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya : 


awal malam bulan Rajab, malam nisfu Sya'ban, malam Jumat, Malam 'Idul Fithri dan 


malam an Nahr ('Idul Adha)". (HR. Ibnu 'Asakir)Rajab adalah bulan Allah Swt yang 


dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Rasulullah Saw bersabda (yang 


artinya):"Rajab bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan bulan umatku" (Hadits Mursal 


dari Al Hasan Al Bashri) Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama' 


menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan 


istilah 'Rajab Bulan Allah'. 


Sebagai hamba Allah, hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya, 


kembali kepada-Nya dan meminta maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar 


diampuni dan didekatkan kepada-Nya. Sedangkan Sya'ban sebagai bulan Nabi Muhammad 


SAW, maka sepantasnya dan layak untuk kita memperbanyak sholawat dan salam kepada 


beliau SAW di bulan itu. Adapun Ramadhan seperti kita ketahui adalah bulan yang 


didalamnya diturunkan Al Quran, maka hendaknya seorang hamba mengisi waktunya 


selama Ramadhan dengan banyak membaca Al-Quran disamping ibadah-ibadah yang 


lain. Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf Khattharmenyebutkan bahwa 


bulan memiliki 14 nama, dan banyaknya nama tersebut cukuplah menunjukkan kemuliaan 


dan kehormatannya. Nama-nama tersebut adalah : Rajab,Syahrullah (Bulan Allah), Rajab 


Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob,Munaffis, Muthahhir, Ma'alla, Muqim, 


Harim, muqasyqisy, Mubarri' dan Fard. Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan di 


bulan Rajab adalah berpuasa, sekalipun tidak ada hadits khusus yang menyebutkan tentang 


keutamaan puasa di bulan Rajab ini secara khusus. Tetapi sudah termasuk dalam 


keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum,sebab Rajab termasuk Al 


Asyhurul Hurum. Diriwayatkan dari 'Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin 


Umar,"Apakah Rasulullah Saw berpuasa di bulan Rajab?", Ibnu Umar menjawab,


"Benar dan beliau saw memuliakannya" (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Paling sedikit 


puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab, 


sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari 


Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya, Rasulullah Bersabda, (yang artinya): “Berpuasalah kalian 


pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). ”(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan 


Ahmad).Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al 


Asyhurul Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan 


puasa di bulan Rajab. Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabi’in, 


beliau berkata, “Di surga terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang 


puasa di bulan Rajab”.  Perihal Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, “Beliau adalah 


pembesar Tabi’in, tidaklah beliau menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar 


generasi diatasnya (para sahabat)”.Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang 


melakukan puasa Rajab sebulan penuh seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, 


Abu Ishaq As Sabi’iy dan lainnya. Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya 


bin Sa’id AlAnshori beliau  tidak menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada 


keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbasbahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai 


puasa sebulan penuh.Oleh karenanya untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad 


bin Hambal :“Hendaknya seseorang tidak puasa satu atau dua hari di bulan Rajab”.Hal ini 


rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy Syafi’I, beliau berkata :“Aku tidak suka jika 


seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya adalah 


jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil) sehingga 


dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan hilang 


kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut,jika digabung dengan puasa 


sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa 


Sya’ban. (maka yang demikian tidaklah makruh)”. Hadist lain yang menerangkan 


keutamaan puasa di bulan Rajab,antara lain, Imam 


Ath-Thabarani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang 


artinya): “Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila 


berpuasa tujuh hari, ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa 


delapan hari, dibukakan untuknya delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan 


mengabulkan semua permintaannya…”Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-


Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang puasa Rajab tersebut berstatus Dha’if 


(kurang kuat). Akan tetapi hadits dha’if sebagaimana disepakati Ulama ahli hadits, dapat 


digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A’mal (mengerjakan amal-amal 


kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dha’ifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang 


rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta. Ada lagi satu amalan yang hendaknya 


kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab sebagaimana telah beliau ajarkan. 


Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika telah memasuki bulan Rajab 


beliau banyak berdoa: Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan 


(yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan 


sampaikan kami pada bulan Ramadhan). Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa 


ballighna Ramadhan.. “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta 


sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. (HR. Imam Ahmad,dari Anas bin Malik) 


SEMOGA BERMANFAAT ♥Sebuah renungan untukku, 


untukmu, untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang 


terkunci. Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yg harus 


disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki..Sungguh 


bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. 


terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang 


bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-NyaBarakallaahu fiykum wa jazzakumullah 


khoir Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya, Afwan Minkum Kebenaran 


datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi akhwatul iman dan ana hanya menyampaikan 


apa yang diamanahkan.


AllahWallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,


Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.