Sebelum Engkau Halal Bagiku Ahlan بِسْــــــــــــــــم ِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Kemuliaan Bulan Rajab
Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza...Buat Akhina Wa Ukhtina yang ingin TAG or
SHARE PICT'a,di persilahkan "BEBAS"Silahkan Bantu sahabat'' lain ngETaG yaSyukron
jiddan aidan,ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUUAlhamdulillaah…..Sega la Puji bagi
Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi
wassalam. Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina
Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak. `*•Yaa Rabbi•*
´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak, santun
dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap
ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin
Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana
Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhummAamiin ya Rabbal'alamin. Kemuliaan
Bulan Rajab kemuliaan dan penghormatan. Bulan yang sangat tepat untuk memperbanyak
ibadah dan istighfar guna memasuki bulan Sya'ban dan persiapan menyambut
Ramadhan. Ibarat menanam tanaman, Rajab adalah bulan kita menanam benih-benihnya,
Sya'ban kita menyirami dan memupuknya, sedang Ramadhan kita memanen hasilnya.
Itulah keterkaitan
tiga bulan tersebut. Demikianlah apa yang dikatakan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al
Balkhi. Beliau juga berkata, "Perumpamaan Rajab seperti angina, Sya'ban seperti awan
(mendung)nya dan Ramadhan ibarat hujannya".Rajab tergolong salah satu dari Al Asyhurul
Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan dan kemuliaan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah,
Muharram dan Rajab. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Diantara
kemuliaan yang ada di dalam bulan Rajab, adalah terkabulkannya doa-doa hamba di
dalamnya, terutama pada malam pertamanya, dalam sebuah hadits Rasulullah Saw
bersabda (yang artinya):" Lima malam, tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya :
awal malam bulan Rajab, malam nisfu Sya'ban, malam Jumat, Malam 'Idul Fithri dan
malam an Nahr ('Idul Adha)". (HR. Ibnu 'Asakir)Rajab adalah bulan Allah Swt yang
dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Rasulullah Saw bersabda (yang
artinya):"Rajab bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan bulan umatku" (Hadits Mursal
dari Al Hasan Al Bashri) Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama'
menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan
istilah 'Rajab Bulan Allah'.
Sebagai hamba Allah, hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya,
kembali kepada-Nya dan meminta maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar
diampuni dan didekatkan kepada-Nya. Sedangkan Sya'ban sebagai bulan Nabi Muhammad
SAW, maka sepantasnya dan layak untuk kita memperbanyak sholawat dan salam kepada
beliau SAW di bulan itu. Adapun Ramadhan seperti kita ketahui adalah bulan yang
didalamnya diturunkan Al Quran, maka hendaknya seorang hamba mengisi waktunya
selama Ramadhan dengan banyak membaca Al-Quran disamping ibadah-ibadah yang
lain. Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf Khattharmenyebutkan bahwa
bulan memiliki 14 nama, dan banyaknya nama tersebut cukuplah menunjukkan kemuliaan
dan kehormatannya. Nama-nama tersebut adalah : Rajab,Syahrullah (Bulan Allah), Rajab
Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob,Munaffis, Muthahhir, Ma'alla, Muqim,
Harim, muqasyqisy, Mubarri' dan Fard. Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan di
bulan Rajab adalah berpuasa, sekalipun tidak ada hadits khusus yang menyebutkan tentang
keutamaan puasa di bulan Rajab ini secara khusus. Tetapi sudah termasuk dalam
keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum,sebab Rajab termasuk Al
Asyhurul Hurum. Diriwayatkan dari 'Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin
Umar,"Apakah Rasulullah Saw berpuasa di bulan Rajab?", Ibnu Umar menjawab,
"Benar dan beliau saw memuliakannya" (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Paling sedikit
puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab,
sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari
Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya, Rasulullah Bersabda, (yang artinya): “Berpuasalah kalian
pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). ”(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
Ahmad).Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al
Asyhurul Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan
puasa di bulan Rajab. Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabi’in,
beliau berkata, “Di surga terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang
puasa di bulan Rajab”. Perihal Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, “Beliau adalah
pembesar Tabi’in, tidaklah beliau menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar
generasi diatasnya (para sahabat)”.Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang
melakukan puasa Rajab sebulan penuh seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri,
Abu Ishaq As Sabi’iy dan lainnya. Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya
bin Sa’id AlAnshori beliau tidak menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada
keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbasbahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai
puasa sebulan penuh.Oleh karenanya untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad
bin Hambal :“Hendaknya seseorang tidak puasa satu atau dua hari di bulan Rajab”.Hal ini
rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy Syafi’I, beliau berkata :“Aku tidak suka jika
seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya adalah
jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil) sehingga
dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan hilang
kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut,jika digabung dengan puasa
sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa
Sya’ban. (maka yang demikian tidaklah makruh)”. Hadist lain yang menerangkan
keutamaan puasa di bulan Rajab,antara lain, Imam
Ath-Thabarani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang
artinya): “Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila
berpuasa tujuh hari, ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa
delapan hari, dibukakan untuknya delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan
mengabulkan semua permintaannya…”Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-
Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang puasa Rajab tersebut berstatus Dha’if
(kurang kuat). Akan tetapi hadits dha’if sebagaimana disepakati Ulama ahli hadits, dapat
digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A’mal (mengerjakan amal-amal
kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dha’ifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang
rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta. Ada lagi satu amalan yang hendaknya
kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab sebagaimana telah beliau ajarkan.
Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika telah memasuki bulan Rajab
beliau banyak berdoa: Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan
(yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan
sampaikan kami pada bulan Ramadhan). Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa
ballighna Ramadhan.. “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta
sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. (HR. Imam Ahmad,dari Anas bin Malik)
SEMOGA BERMANFAAT ♥Sebuah renungan untukku,
untukmu, untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang
terkunci. Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yg harus
disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki..Sungguh
bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya..
terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang
bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-NyaBarakallaahu fiykum wa jazzakumullah
khoir Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya, Afwan Minkum Kebenaran
datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi akhwatul iman dan ana hanya menyampaikan
apa yang diamanahkan.
AllahWallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,
Wassalamù'alaík ùm warahmatùllahí wabarakatùh
Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza...Buat Akhina Wa Ukhtina yang ingin TAG or
SHARE PICT'a,di persilahkan "BEBAS"Silahkan Bantu sahabat'' lain ngETaG yaSyukron
jiddan aidan,ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUUAlhamdulillaah…..Sega
Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi
wassalam. Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina
Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak. `*•Yaa Rabbi•*
´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak, santun
dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap
ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin
Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana
Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhummAamiin ya Rabbal'alamin. Kemuliaan
Bulan Rajab kemuliaan dan penghormatan. Bulan yang sangat tepat untuk memperbanyak
ibadah dan istighfar guna memasuki bulan Sya'ban dan persiapan menyambut
Ramadhan. Ibarat menanam tanaman, Rajab adalah bulan kita menanam benih-benihnya,
Sya'ban kita menyirami dan memupuknya, sedang Ramadhan kita memanen hasilnya.
Itulah keterkaitan
tiga bulan tersebut. Demikianlah apa yang dikatakan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al
Balkhi. Beliau juga berkata, "Perumpamaan Rajab seperti angina, Sya'ban seperti awan
(mendung)nya dan Ramadhan ibarat hujannya".Rajab tergolong salah satu dari Al Asyhurul
Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan dan kemuliaan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah,
Muharram dan Rajab. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Diantara
kemuliaan yang ada di dalam bulan Rajab, adalah terkabulkannya doa-doa hamba di
dalamnya, terutama pada malam pertamanya, dalam sebuah hadits Rasulullah Saw
bersabda (yang artinya):" Lima malam, tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya :
awal malam bulan Rajab, malam nisfu Sya'ban, malam Jumat, Malam 'Idul Fithri dan
malam an Nahr ('Idul Adha)". (HR. Ibnu 'Asakir)Rajab adalah bulan Allah Swt yang
dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Rasulullah Saw bersabda (yang
artinya):"Rajab bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan bulan umatku" (Hadits Mursal
dari Al Hasan Al Bashri) Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama'
menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan
istilah 'Rajab Bulan Allah'.
Sebagai hamba Allah, hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya,
kembali kepada-Nya dan meminta maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar
diampuni dan didekatkan kepada-Nya. Sedangkan Sya'ban sebagai bulan Nabi Muhammad
SAW, maka sepantasnya dan layak untuk kita memperbanyak sholawat dan salam kepada
beliau SAW di bulan itu. Adapun Ramadhan seperti kita ketahui adalah bulan yang
didalamnya diturunkan Al Quran, maka hendaknya seorang hamba mengisi waktunya
selama Ramadhan dengan banyak membaca Al-Quran disamping ibadah-ibadah yang
lain. Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf Khattharmenyebutkan bahwa
bulan memiliki 14 nama, dan banyaknya nama tersebut cukuplah menunjukkan kemuliaan
dan kehormatannya. Nama-nama tersebut adalah : Rajab,Syahrullah (Bulan Allah), Rajab
Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob,Munaffis, Muthahhir, Ma'alla, Muqim,
Harim, muqasyqisy, Mubarri' dan Fard. Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan di
bulan Rajab adalah berpuasa, sekalipun tidak ada hadits khusus yang menyebutkan tentang
keutamaan puasa di bulan Rajab ini secara khusus. Tetapi sudah termasuk dalam
keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum,sebab Rajab termasuk Al
Asyhurul Hurum. Diriwayatkan dari 'Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin
Umar,"Apakah Rasulullah Saw berpuasa di bulan Rajab?", Ibnu Umar menjawab,
"Benar dan beliau saw memuliakannya" (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Paling sedikit
puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab,
sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari
Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya, Rasulullah Bersabda, (yang artinya): “Berpuasalah kalian
pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). ”(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
Ahmad).Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al
Asyhurul Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan
puasa di bulan Rajab. Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabi’in,
beliau berkata, “Di surga terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang
puasa di bulan Rajab”. Perihal Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, “Beliau adalah
pembesar Tabi’in, tidaklah beliau menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar
generasi diatasnya (para sahabat)”.Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang
melakukan puasa Rajab sebulan penuh seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri,
Abu Ishaq As Sabi’iy dan lainnya. Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya
bin Sa’id AlAnshori beliau tidak menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada
keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbasbahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai
puasa sebulan penuh.Oleh karenanya untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad
bin Hambal :“Hendaknya seseorang tidak puasa satu atau dua hari di bulan Rajab”.Hal ini
rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy Syafi’I, beliau berkata :“Aku tidak suka jika
seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya adalah
jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil) sehingga
dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan hilang
kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut,jika digabung dengan puasa
sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa
Sya’ban. (maka yang demikian tidaklah makruh)”. Hadist lain yang menerangkan
keutamaan puasa di bulan Rajab,antara lain, Imam
Ath-Thabarani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang
artinya): “Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila
berpuasa tujuh hari, ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa
delapan hari, dibukakan untuknya delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan
mengabulkan semua permintaannya…”Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-
Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang puasa Rajab tersebut berstatus Dha’if
(kurang kuat). Akan tetapi hadits dha’if sebagaimana disepakati Ulama ahli hadits, dapat
digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A’mal (mengerjakan amal-amal
kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dha’ifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang
rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta. Ada lagi satu amalan yang hendaknya
kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab sebagaimana telah beliau ajarkan.
Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika telah memasuki bulan Rajab
beliau banyak berdoa: Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan
(yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan
sampaikan kami pada bulan Ramadhan). Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa
ballighna Ramadhan.. “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta
sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. (HR. Imam Ahmad,dari Anas bin Malik)
SEMOGA BERMANFAAT ♥Sebuah renungan untukku,
untukmu, untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang
terkunci. Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yg harus
disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki..Sungguh
bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya..
terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang
bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-NyaBarakallaahu fiykum wa jazzakumullah
khoir Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya, Afwan Minkum Kebenaran
datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi akhwatul iman dan ana hanya menyampaikan
apa yang diamanahkan.
AllahWallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,
Wassalamù'alaík
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.